Teknik switching di pakai pada jaringan telekomunikasi, komunikasi voice data tidak terlepas dari teknik switching. Berikut ini adalah uraian/penjelasan beberapa teknik switching yang diterapkan dalam voice. Teknik Switching dikenal ada dua buah yaitu Circuit Switching and Packet Switching.
1. Circuit Switching
Menerapkan sebuah path komunikasi yang permanen antara 2 buah station
melibatkan tiga fase antara lain :
- Circuit Establishment
- Signal Transfer (antara lain mungkin analog voice, digitized voice, binary data)
- Circuit disconnect
kurang efisien karena koneksi tetap established walaupun tidak ada data yang ditransfer
contoh tepatnya adalah public telephone network, PBX (Public Branches eXchange utk gedung) tidak complex dalam routing, flow control, dan syarat-syarat error control
2. Routing dalam Circuit Switching
Dalam circuit switching juga terdapat routing, bilamana routing tersebut harus di bikin se-Efisiensi jaringan yang diperoleh dengan cara meminimisasi switching dan kapasitas transmisi. Komponen dalam arsitektur jaringan telekomunikasi umum adalah :
- pelanggan
- local loop : link antara pelanggan dan jaringan. Hampir semuanya menggunakan twisted pair. Panjang twisted pair antara beberapa kilometer dan beberapa puluh kilometer.
- Exchanges : switching lokal dalam sebuah jaringan.
- Switching Lokal mendukung pelanggan-pelanggan yang dikenal dengan nama end office yang biasanya dapat mendukung beribu-ribu pelanggan dalam local area.
- Trunks : cabang-cabang antara exchanges. Trunks membawa multiple voice-frequency dengan menggunakan FDM (Frequency Division Multiplex) atau synchronous TDM (Time Division Multiplex).
Penjaelasan gambar
a dan b koneksi dalam satu buah end office, sedangkan c dan d koneksi yang lebih kompleks. Lebih disukai menggunakan dynamic routing daripada static routing dikarenakan kondisi traffic yang makin kompleks dan lebih fleksibel. Adapun dalam kelas-kelas dalam dynamic routing adalah sebagai berikut :
- Routing alternatif
Adalah routing-routing pilihan yang dapat digunakan antara dua end office. Tiap switch diberikan sejumlah route untuk mencapai tiap tujuan. Jika hanya ada satu jalur dalam tiap pasang source-destination, ini disebut dengan fixed alternate routing. Yang lebih umum digunakan adalah dynamic alternate routing. Routing decision didasari atas status current traffic (akan ditolak jika sibuk) dan historical traffic patterns (urutan-urutan route yang diinginkan).
- Adaptive Routing
Didesain untuk memfungsikan switch dalam mengubah bentuk traffic pada sebuah jaringan. Situasi seperti ini, switch yang ada saling bertukar informasi untuk mempelajari kondisi jaringan sehingga tipe routing ini lebih efisien daripada routing alternative dalam hal resourcing jaringan.
DTM (Dynamic Traffic Management) yang dikembangkan oleh Northern Telecom menggunakan central network untuk mencari the best alternate route bergantung dari congestion (kepadatan) dalam jaringan tersebut. Central controller mengumpulkan status data dari tiap switch untuk mencari alternate route yang diinginkan.
Jaringan dengan menggunakan circuit-switched adalah didesain untuk voice traffic. Walaupun demikian, circuit-switched network juga digunakan dalam komunikasi data dimana akan terjadi :
- untuk terminal-to-host data connection, waktu pada line terbuang percuma. Jadi komunikasi data akan tidak efisien jika menggunakan circuit-switched network.
- koneksi menyediakan rate yang konstan. Jadi device yang saling terhubung mempunyai rate yang sama saat transmit atau receiving data. Ini membatasi utilitas dalam jaringan yang banyak terdapat variasi komputer dan terminal.
sangat membantu
BalasHapuskunjungi juga gan
http://jaketkuning.unsri.ac.id/rafi/blog/779/
halo, saya ada link referensi mengenai Symmetric dan Assymmetric Switching..
BalasHapushttp://jaketkuning.unsri.ac.id/zaki/blog/859/
semoga dapat membantu anda..
thanks