Selasa, 31 Maret 2009

fungsi router

Sudahkah anda tau apa itu router? Dan apakah anda jg tau apa fungsi router tersebut?
Router adalah sebuah alat jaringan komputer yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis OSI.
FUNGSI
Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan, untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).
Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch, switch merupakan suatu jalanan, dan router merupakan penghubung antar jalan. Masing-masing rumah berada pada jalan yang memiliki alamat dalam suatu urutan tertentu. Dengan cara yang sama, switch menghubungkan berbagai macam alat, dimana masing-masing alat memiliki alamat IP sendiri pada sebuah LAN.
Router sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi protokol TCP/IP, dan router jenis itu disebut juga dengan IP Router. Selain IP Router, ada lagi AppleTalk Router, dan masih ada beberapa jenis router lainnya. Internet merupakan contoh utama dari sebuah jaringan yang memiliki banyak router IP. Router dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork, selain itu bisa juga untuk membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan juga mempermudah manajemennya. Router juga kadang digunakan untuk mengoneksikan dua buah jaringan yang menggunakan media yang berbeda seperti halnya router-wireless yang pada umumnya selain dapat menghubungkan komputer dengan menggunakan radio, ia juga mendukung penghubungan komputer dengan kabel UTP, atau berbeda arsitektur jaringan, seperti halnya dari Ethernet ke Token Ring.

Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line (DSL). Router yang digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line seperti T1, atau T3, sering disebut sebagai access server. Sementara itu, router yang digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga dengan DSL router. Router-router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut, meski beberapa router tidak memilikinya. Router yang memiliki fitur penapisan paket disebut juga dengan packet-filtering router. Router umumnya memblokir lalu lintas data yang dipancarkan secara broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm yang mampu memperlambat kinerja jaringan.

Jenis-jenis router
Secara umum, router dibagi menjadi dua buah jenis, yakni:
- static router (router statis): adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statis yang diset secara manual oleh para administrator jaringan.
- dynamic router (router dinamis): adalah sebuah router yang memiliki dab membuat tabel routing dinamis, dengan menggunakan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan dengan router lainnya.

Router versus Bridge
Cara kerja router mirip dengan bridge jaringan, yakni mereka dapat meneruskan paket data jaringan dan dapat juga membagi jaringan menjadi beberapa segmen atau menyatukan segmen-segmen jaringan. Akan tetapi, router berjalan pada lapisan ketiga pada model OSI (lapisan jaringan), dan menggunakan skema pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu, seperti halnya alamat IP. Sementara itu, bridge jaringan berjalan pada lapisan kedua pada model OSI (lapisan data-link), dan menggunakan skema pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu, yakni MAC address.
Lalu, kapan penggunaan bridge jaringan dan kapan penggunakan router dilakukan? Bridge, sebaiknya digunakan untuk menghubungkan segmen-segmen jaringan yang menjalankan protokol jaringan yang sama (sebagai contoh: segmen jaringan berbasis IP dengan segmen jaringan IP lainnya). Selain itu, bridge juga dapat digunakan ketika di dalam jaringan terdapat protokol-protokol yang tidak bisa melakukan routing, seperti halnya NetBEUI. Sementara itu, router sebaiknya digunakan untuk menghubungkan segmen-segmen jaringan yang menjalankan protokol jaringan yang berebeda (seperti halnya untuk menghubungkan segmen jaringan IP dengan segmen jaringan IPX.) Secara umum, router lebih cerdas dibandingkan dengan bridge jaringan dan dapat meningkatkan bandwidth jaringan, mengingat router tidak meneruskan paket broadcast ke jaringan yang dituju. Dan, penggunaan router yang paling sering dilakukan adalah ketika kita hendak menghubungkan jaringan kita ke Internet.
Read More..

Minggu, 29 Maret 2009

Paket switching

Dalam Packet Switching, data yang ditransmisikan dibagi-bagi ke dalam paket-paket kecil. Jika source mempunyai message yang lebih panjang untuk dikirim, message itu akan dipecah ke dalam barisan-barisan paket. Tiap paket berisi data dari user dan info control. Info control berisi minimal adalah info agar bagaimana paket bisa melalui jaringan dan mencapai alamat tujuan.
Beberapa keuntungan yang diperoleh dari packet switching :
- efisiensi line sangat tinggi; hubungan single node-to-node dapat dishare secara dinamis oleh banyak paket. Paket-paket diqueue dan ditransmisikan secepat mungkin. Secara kontras, dalam circuit switching, waktu pada link node-to-node adalah dialokasikan terlebih dahulu menggunakan time-division multiplexing.
- jaringan packet-switched dapat membuat konversi data-rate. Dua buah station yang berbeda data-ratenya dapat saling menukar paket.
- ketika traffic mulai padat, beberapa call diblok, yang menunjukkan jaringan menolak permintaan koneksi tambahan sampai beban di jaringan menurun. Dalam packet switchied network, paket masih dapat diterima akan tetapi delay delivery bertambah.
- prioritas dapat digunakan. Jadi kalau sebuah node mempunyai sejumlah queued packet untuk ditransmisikan, paket dapat ditransmisikan pertama kali berdasarkan prioritas yang lebih tinggi. Paket-paket ini mempunyai delay yang lebih kecil daripada lower-priority packets.

Ada dua pendekatan yang berhubungan dengan jaringan, yaitu datagram dan virtual circuit. Pada datagram tiap paket bisa diroutekan berbeda, misalnya station A akan kirim paket 1, 2, dan 3. Route A menuju E ada dua route, maka kemungkinan paket 1 menempuh route yang berbeda dengan paket 2 tergantung dari kepadatan masing-masing jalur. Sedangkan pada virtual circuit, sebuah route antara station dikonfigurasi sebelum terjadi transfer data. Ini bukan dedicated path seperti dalam circuit-switching. Sebuah paket masih disimpan dalam tiap node. Perbedaannya dengan datagram adalah node tidak perlu melakukan routing decision untuk tiap paket, dilakukan hanya sekali dan berlaku untuk semua paket.
Jika ada dua station yang akan saling menukar data dalam periode waktu tertentu, maka dapat dipastikan keuntungan banyak diperoleh jika menggunakan virtual circuit. Pertama, jaringan menyediakan pelayanan yang berhubungan dengan virtual circuit termasuk sequencing and error-control. Sequencing berfungsi apabila semua paket mengambil route yang sama. Error control adalah pelayanan untuk meyakinkan semua paket dapat tiba di tujuan, tapi juga tiba dengan paket yang benar-benar diinginkan, tidak ada cacat.

Perbandingan Circuit Virtual dan Datagram
Circuit Virtual
Jaringan dapat melakukan deretan dan kontrol kesalahan.
• Paket diteruskan lebih cepat(tidak perlu jalur khusus).
• Kurang handal (Simpul mengalami kegagalan seluruh sirkuit virtual yang melintasi simpul bisa hilang).
Datagram
Keuntungan dari datagram adalah call setup phrase dapat dihindari. Jadi sebuah station yang mengirim hanya satu atau sedikit paket pengiriman datagram akan lebih cepat. Keuntungan yang lain adalah lebih flexible, lebih primitive. Sebagai contoh, apabila ada satu bagian network yang buntu, maka datagram yang dikirim akan mengambil route menjauhi network tersebut. Dengan penggunaan virtual circuit, karena paket-paket didefinisikan routingnya sebelum dikirim maka hal ini akan menjadi sulit apabila jalur yang diambil mengalami buntu. Keuntungan ketiga adalah pengiriman datagram secara tersirat lebih reliable. Pada virtual circuit, apabila ada node yang gagal, semua virtual circuit yang mendefinisikan lewat node tersebut akan lenyap. Pada datagram, paket-paket akan mencari alternatif routing dimana akan mengabaikan node yang gagal. Di virtual circuit pada operasi internalnya digunakan packet-switching.
Dari sudut pandang user, tidak akan dapat begitu berbeda apabila provider menggunakan packet-switched atau circuit-switched network.

ukuran paket

Ada hubungan antara ukuran paket dengan waktu dalam pentransmisian data. Pada gambar terlihat bahwa data apabila dipecah makin kecil membutuhkan waktu lebih cepat, dan tiap paket pecahannya harus disisipi headernya. Akan tetapi jika dipecah semakin kecil akan didapatkan waktu transmisi yang lebih besar dari sebelum paket lebih diperkecil lagi. Dalam hal ini harus dipilih pemecahan paket yang optimum.

Operasi Internal dan External Service
Hal terpenting dalam packet-switched network adalah pemilihan dalam menggunakan datagram atau virtual circuit. Pada interface antara sebuah station dengan sebuah node network, network harus menyediakan pelayanan connection-oriented dan connection-less. Pada connection-oriented, sebuah station melakukan call request untuk membentuk sebuah logical connection ke station yang lain. Semua paket yang disajikan ke dalam network diidentifikasi kepunyaan logical connection tertentu dan diberi nomor secara berurut.
Logical connection biasanya merujuk pada sebuah pelayanan external virtual circuit yang jauh berbeda dari konsep operasi internal virtual circuit. Sedangkan pada pelayanan connectionless, jaringan hanya menangani paket secara independent dan mungkin tidak ditransmisikan secara berurut. Tipe service seperti ini dikenal dengan nama external datagram service yang juga jauh berbeda dari konsep operasi internal datagram service. Secara internal, jaringan akan membuat route antara endpoints (virtual circuit) atau tidak (datagram).
- External virtual circuit, internal virtual circuit : Jika user meminta virtual circuit, sebuah dedicated route yang melintasi dalam jaringan akan dibangun. Semua paket mengikuti route yang sama.
- External virtual circuit, internal datagram : Jaringan menangani tiap paket secara terpisah. Jadi, paket-paket yang berbeda dalam external virtual circuit yang sama akan mengambil route yang mungkin berbeda.
- External datagram, internal datagram : Tiap paket diperlakukan secara bebas dari segi user atau dari segi jaringannya.
Read More..

Teknik Switching

Teknik switching di pakai pada jaringan telekomunikasi, komunikasi voice data tidak terlepas dari teknik switching. Berikut ini adalah uraian/penjelasan beberapa teknik switching yang diterapkan dalam voice. Teknik Switching dikenal ada dua buah yaitu Circuit Switching and Packet Switching.
1. Circuit Switching
Menerapkan sebuah path komunikasi yang permanen antara 2 buah station
melibatkan tiga fase antara lain :
- Circuit Establishment
- Signal Transfer (antara lain mungkin analog voice, digitized voice, binary data)
- Circuit disconnect
kurang efisien karena koneksi tetap established walaupun tidak ada data yang ditransfer
contoh tepatnya adalah public telephone network, PBX (Public Branches eXchange utk gedung) tidak complex dalam routing, flow control, dan syarat-syarat error control

2. Routing dalam Circuit Switching
Dalam circuit switching juga terdapat routing, bilamana routing tersebut harus di bikin se-Efisiensi jaringan yang diperoleh dengan cara meminimisasi switching dan kapasitas transmisi. Komponen dalam arsitektur jaringan telekomunikasi umum adalah :

- pelanggan
- local loop : link antara pelanggan dan jaringan. Hampir semuanya menggunakan twisted pair. Panjang twisted pair antara beberapa kilometer dan beberapa puluh kilometer.
- Exchanges : switching lokal dalam sebuah jaringan.
- Switching Lokal mendukung pelanggan-pelanggan yang dikenal dengan nama end office yang biasanya dapat mendukung beribu-ribu pelanggan dalam local area.
- Trunks : cabang-cabang antara exchanges. Trunks membawa multiple voice-frequency dengan menggunakan FDM (Frequency Division Multiplex) atau synchronous TDM (Time Division Multiplex).

Penjaelasan gambar
a dan b koneksi dalam satu buah end office, sedangkan c dan d koneksi yang lebih kompleks. Lebih disukai menggunakan dynamic routing daripada static routing dikarenakan kondisi traffic yang makin kompleks dan lebih fleksibel. Adapun dalam kelas-kelas dalam dynamic routing adalah sebagai berikut :
- Routing alternatif
Adalah routing-routing pilihan yang dapat digunakan antara dua end office. Tiap switch diberikan sejumlah route untuk mencapai tiap tujuan. Jika hanya ada satu jalur dalam tiap pasang source-destination, ini disebut dengan fixed alternate routing. Yang lebih umum digunakan adalah dynamic alternate routing. Routing decision didasari atas status current traffic (akan ditolak jika sibuk) dan historical traffic patterns (urutan-urutan route yang diinginkan).
- Adaptive Routing
Didesain untuk memfungsikan switch dalam mengubah bentuk traffic pada sebuah jaringan. Situasi seperti ini, switch yang ada saling bertukar informasi untuk mempelajari kondisi jaringan sehingga tipe routing ini lebih efisien daripada routing alternative dalam hal resourcing jaringan.
DTM (Dynamic Traffic Management) yang dikembangkan oleh Northern Telecom menggunakan central network untuk mencari the best alternate route bergantung dari congestion (kepadatan) dalam jaringan tersebut. Central controller mengumpulkan status data dari tiap switch untuk mencari alternate route yang diinginkan.
Jaringan dengan menggunakan circuit-switched adalah didesain untuk voice traffic. Walaupun demikian, circuit-switched network juga digunakan dalam komunikasi data dimana akan terjadi :
- untuk terminal-to-host data connection, waktu pada line terbuang percuma. Jadi komunikasi data akan tidak efisien jika menggunakan circuit-switched network.
- koneksi menyediakan rate yang konstan. Jadi device yang saling terhubung mempunyai rate yang sama saat transmit atau receiving data. Ini membatasi utilitas dalam jaringan yang banyak terdapat variasi komputer dan terminal.
Read More..

Jumat, 27 Maret 2009

manajemen kinerja dan manajemen konfigurasi

Bagaiman sich Manajemen kinerja?
Tujuan dari manajemen kinerja adalah untuk mengukur dan menyediakan berbagai aspek jaringan kinerja sehingga internetwork kinerja dapat dipertahankan pada tingkat yang dapat diterima. Contoh variabel kinerja yang mungkin disediakan termasuk jaringan pengguna respon kali dan baris pemanfaatan. Manajemen kinerja melibatkan tiga langkah utama.
• data kinerja dikumpulkan pada variabel yang untuk administrator jaringan..
• Kedua, data dianalisa untuk menentukan normal (dasar) tingkat.

Akhirnya, sesuai kinerja thresholds ditentukan untuk setiap variabel penting agar melebihi thresholds ini menunjukkan masalah jaringan yang diutus perhatian. Manajemen entitas terus memantau kinerja variabel. Bila kinerja adalah batasan terlampaui, tanda dihasilkan dan dikirim ke jaringan sistem manajemen.
Setiap langkah-langkah yang dijelaskan hanya merupakan bagian dari proses untuk membuat sebuah sistem reaktif. Bila kinerja menjadi tidak dapat diterima karena yang melebihi batasan yang ditetapkan pengguna, sistem bereaksi dengan mengirimkan
pesan. Kinerja manajemen juga izin proaktif metode: Misalnya, jaringan simulasi
dapat digunakan untuk proyek jaringan bagaimana pertumbuhan akan mempengaruhi kinerja metrik.

Bagaimana sich manajemen konfigurasi?
Tujuan dari manajemen konfigurasi adalah untuk memonitor jaringan dan sistem informasi konfigurasi sehingga efek pada jaringan pengoperasian berbagai versi elemen hardware dan software dapat dilacak dan dikelola. Setiap perangkat jaringan memiliki berbagai versi informasi yang berkaitan dengannya. misalnya, dapat dikonfigurasi sebagai berikut:

• Sistem operasi, Versi 3,2
• Antarmuka ethernet, Versi 5,4
TCP / IP software, Versi 2.0
• NetWare software, Versi 4,1
• Perangkat lunak NFS, Versi 5.1
• Komunikasi serial controller, Versi 1,1
• SNMP software, Version 3.1

Konfigurasi manajemen subsystems menyimpan informasi ini dalam database untuk memudahkan akses. Bila masalah terjadi, database ini dapat mencari petunjuk yang dapat membantu memecahkan masalah.
Read More..

Kamis, 26 Maret 2009

manajemen jaringan

Apakah anda tau bagaimana memenage sebuah jaringan?
Dan apakah itu manajemen jaringan?
Berikut sedikit pengetahuan tentang manajemen jaringan yang mana biasanya tak disadari begitu pentingnya hal ini dalam membangun topologi jaringan.
Manajemen jaringan berarti sesuatu yang berbeda untuk orang yang berlainan. Dalam beberapa kasus, melibatkan konsultan jaringan monitoring kegiatan dengan protokol analyzer usang. Dalam kasus lain, manajemen jaringan melibatkan database didistribusikan, dari perangkat jaringan, grafis dilihat dari perubahan topologi jaringan dan lalu lintas. Secara umum, manajemen jaringan adalah layanan yang menggunakan berbagai perangkat, aplikasi, dan perangkat untuk membantu manusia manajer di jaringan pemantauan dan pemeliharaan jaringan.

Arsitektur manajemen jaringan
Kebanyakan arsitektur pengelola jaringan menggunakan dasar yang sama dalam struktur dan setting hubungan/konfigurasi. Akhir halte (di olah oleh perangkat), seperti computer dan perangkat jaringan lainya, dengan menjalankan perangkat lunak yang mumungkinkan mereka untuk mendeteksi atau memberikan tanda apabila ada trouble. Setelah menerima tanda tersebut manejemen entitas yang di program untuk bereaksi oleh pelaksana satu, dua, atau banyak tindakan, termasuk operator pemberitahuan, event logging, system shutdown, dan otomatis pada perbaikan system.

Manajemen entitas juga dapat berakhir jejak pendapat halte untuk memeriksa nilai-nilai variable tertentu. Poling dapat otomatis atua pengguna, namun bus di kelola perangkat menanggapi semua jajak pendapat. Agen adalah perangkat modul yang pertama kompilasi informasi tentang dikelola perangkat dimana merekan berada maka perusahaan ini informasi dalam pengelolaan database, dan akhirnya dapat memberikan secara proaktif reactively. Untuk pengelolaan entitas dalam system manajemen jaringan (NMSs) melalui jaringan manajemen protocol. Dikenal manajemen jaringan termasuk protocol Simple Network Management Protokol (SNMP) dan Manajemen Informasi umum Protokol (CMIP). Manajemen proxy adalah badan yang menyediakan manajemen informasi atas nama badan lainya.

Manajemen OSI Model jaringan
OSI model telah memberikan kontribusi yang besar untuk menangani standarisasi jaringan. Manajemen jaringan dan model yang alat utama untuk memahami fungsi utama dari system manajemen jaringan.
Read More..

LAN switching

apa yang dimaksud LAN switch?
LAN aktif mirip dengan jembatan transparan dalam fungsi seperti mempelajari topologi, forwarding,
and filtering. dan penyaringan. These switches also support several new and unique features, such as dedicated Ini juga aktif mendukung beberapa fitur baru dan unik, seperti yang didedikasikan
communication between devices through full-duplex operations, multiple simultaneous conversations, komunikasi antar perangkat melalui operasi full-duplex, serentak beberapa percakapan,
and media-rate adaption. dan media-menilai adaption.
Full-duplex communication between network devices increases file-transfer throughput. Full-duplex komunikasi antara perangkat jaringan meningkat mentransfer file-throughput. Multiple Beberapa
simultaneous conversations can occur by forwarding, or switching, several packets at the same time, serentak percakapan dapat terjadi oleh forwarding, atau berpindah, beberapa paket pada saat yang sama,
thereby increasing network capacity by the number of conversations supported. sehingga meningkatkan kapasitas jaringan dengan jumlah percakapan didukung. Full-duplex Full-duplex
communication effectively doubles the throughput, while with media-rate adaption, the LAN switch can komunikasi yang efektif throughput dua kali lipat, sementara dengan nilai-media adaption, LAN dapat beralih

translate between 10 and 100 Mbps, allowing bandwidth to be allocated as needed. menterjemahkan antara 10 dan 100 Mbps, sehingga bandwidth yang akan dialokasikan sesuai dengan kebutuhan.
Deploying LAN switches requires no change to existing hubs, network interface cards (NICs), or Deploying LAN aktif tidak memerlukan perubahan yang ada hubs, kartu jaringan (NIC), atau
cabling. kabel
J LAN beralih adalah model OSI Layer 2 perangkat, logika yang mirip dengan sebuah jembatan. Kami akan fokus pada dasarnya Ethernet (Fast Ethernet, Gigabit Ethernet) aktif tetapi banyak dari apa yang kita ucapkan juga berlaku untuk Token Ring dan FDDI.

Seperti yang anda ketahui, jembatan tempat belajar computer yang mengamati oleh sumber alamat MAC LAN dalam bingkai karena mereka melewati jembatan. Setelah pertama pada powering, jembatan depan bingkai pada semua pelabuhan dan tak jauh dari hub (kecuali bahawa regenerates frame, sehingga tidak dihitung terhadap keterbatasan panjang kabel Ethernet/hub). Sebagai jembatan belajar yang alamat MAC adalah sumber yang port, ia dapat secara selektif tentang apa port yang akan diteruskan ke bingkai, frame forwarding hanya ke port yang sesuai untuk tujuan alamat MAC.
Masih ada beberapa jembatan yang memiliki bingkai untuk meneruskan ke semua port, banjir itu seluruh jaringan jembatan (dan aktif). Mereka (pada prinsipnya) termasuk siaran, multicasts, dan lapisan MAC unicasts untuk tujuan yang tidak diketahui alamat MAC.
Looping yagn buruk di bridged jaringan, karena banjir bingkai dapat menyebarkan endlessly, memakan sebuah bandwith. Jembatan menggunakan protocol untuk mengalahkan looping jalan, yang disebut mencakup Spaning Tree Protokol(STP).
Switches memilki cukup backplane untuk non-blok.
Read More..

Minggu, 22 Maret 2009

ROUTER

Setting Router
Bagaiman sebuah jaringan LAN, MAN, WAN dapat terbentuk dengan lancer? Mungkin dari sekian banyak cara yang dapat di lakukan untuk munuju terbentuknya jaringan tersebut, salah satunya ada di tata cara set-router dibawah ini.
Berikut adalah cara bagaimana mengkonfigurasi router pada topology jaringan maupun pada jaringan nyata:
- Memberi nama ke router
- Setting password
- Memahami perintah show
- Mengkonfigurasi interface serial
- Mengkonfigurasi interface Ethernet
- Menjalankan perubahan router
- Menyimpan perubahan konfigurasi
- Mengkonfigurasi deskripsi interface
- Mengkonfigurasi message-of-the-day banner
- Mengkonfigurasi table host
- Memahami betapa pentingnya backup dan dokumentasi file konfigurasi


1. Konfigurasi router

CLI command mode
Semua konfigurasi CLI akan merubah router ke global konfigurasi atau global config. Global config adalah mode konfigurasi paling utama. Global config digunakan dalam router untuk menjalankan perintah-perintah konfigurasi. Prompt yang ditunjukkan pada mode global config sebagai berikut:

Router#configure terminal
Router(config)#
Di bawah ini adalah beberapa mode yang dapat masuk ke mode global config:

- interface mode

- Line mode

- Router mode

- Sub-interface mode

- Controller mode

Ketik exit dari salah satu mode di atas akan kembali ke mode global config. Penekanan Ctrl-Z akan kembali ke privileged EXEC mode.

Setelah anda memahami tatacara di atas, ikutilah tata cara berikut ini:
Konfigurasi nama router
Sebuah router seharusnya mempunyai nama yang unique. Pemberian nama pada router adalah langkah awal konfigurasi router.
Router(config)#hostname R1
R1(config)#
Saat ditekan Enter, prompt akan berubah dari default hostname ke R1.
Konfigurasi password
Password seharusnya selalu dikonfigurasikan untuk virtual terminal (vty) dan console terminal. Password juga berguna untuk mengontrol akses ke privileged EXEC mode sehingga hanya orang-orang tertentu yang hanya bisa melakukan perubahan setting/konfigurasi router.
Perintah di bawah ini digunakan untuk setup password pada console terminal:
R1(config)#line console 0
R1(config-line)#login
R1(config-line)#password
Password harus di-set di satu atau lebih terminal vty untuk memberikan hak askes user yang melakukan koneksi melalui telnet. Umumnya cisco router memiliki terminal vty 0 sampai 4. Beberapa tipe lain mungkin memiliki jumlah terminal vty berbeda. Perintah berikut digunakan untuk setting password pada terminal vty:
R1(config)#line vty 0 4
R1(config-line)#login
R1(config-line)#password
Perintah enable password dan enable secret digunakan untuk masuk ke privileged EXEC mode. Perintah enable password hanya digunakan jika
enable secret belum di-set. Perintah enable secret seharusnya digunakan, karena enable secret adalah password yang terenkripsi. Sedangkan enable password tidak terenkripsi. Di bawah ini adalah perintah yang digunakan untuk setup password:
R1(config)#enable password
R1(config)#enable secret
Kadang-kadang sangat tidak aman kalau membiarkan password dalam keadaan clear text di layar terminal console dari hasil perintah show running-config atau show startup-config. Untuk menghindari hal tersebut digunakan perintah seperti berikut:
R1(config)#service password-encryption
Perintah di atas akan memberikan tampilan password secara terenkripsi.
Perintah enable secret menggunakan algoritma MD5 untuk enkripsi.

Perintah-perintah show anatar lain:
- Show interfaces : untuk menampilkan statistic semua interface router. Untuk menampilkan statistic interface tertentu, menggunakan perintah show interfaces diikuti dengan nomor port/slot interface seperti perintah di bawah ini.


R1#show interfaces serial 0/1
- Show controllers serial : menampilkan informasi khusus hardware interface. Perintah ini harus di-set termasuk nomor port/slot dari interface serial. Contoh :

R1#show controllers serial 0/1

- Show clock – menampilkan setting waktu di router.

- Show hosts – manampilkan daftar cache dari nama host dan alamatnya.

- Show users – manampilkan semua user yang konek ke router.

- Show history – menampilkan history dari perintah-perintah yang telah dilakukan.

- Show flash – menampilkan informasi tentang flash memory dan file-file IOS apa saja yang tersimpan di dalam router.

- Show version – menampilkan informasi tentang versi software yang sekarang sedang jalan lengkap dengan informasi hardware dan devicenya.

- Show arp – menampilkan tabel ARP router.

- Show protocols – menampilkan status interface baik secara global maupun khusus dari protokol layer 3 yang terkonfigurasi.

- Show startup-config – menampilkan isi file konfigurasi yang tersimpan di NVRAM

- Show running-config – menampilkan isi file konfigurasi yang sedang jalan atau konfigurasi dari interface atau informasi map class.

Konfigurasi interface serial
Langkah-langkah untuk mengkonfigurasi interface serial adalah:

- Masuk ke global configuration mode
- Masuk interface mode
- Menentukan alamat interface dan subnet masknya.
- Seting clock rate jika terhubung dengan kabel DCE. Tidak perlu seting clock rate jika terhubung dengan kabel DTE
- No shut down (hidupkan) interface

Tiap-tiap interface serial harus memiliki IP address dan subnet mask untuk routing paket IP. Konfigurasi IP address sebagai berikut:
R1(config)#interface serial 0/0B(tergantung pada serial yang di set).
R1(config-if)#ip address
Interface serial memerlukan sinyal clock untuk mengontrol timing dari komunikasi. Umumnya peralatan DCE seperti CSU/DSU memberikan clock itu. Secara default, cisco router adalah peralatan DTE tapi bisa dikonfigurasi sebagai peralatan DCE.
Pada link serial yang terhubung langsung, seperti konfigurasi di Lab, salah satu sisi harus di-set sebagai DCE dan harus di-set sinyal clocknya. Untuk seting clock dan speed dengan menggunakan perintah clock rate. Clock rate yang disediakan dalam bits per second adalah 1200, 2400, 9600, 19200, 38400, 56000, 64000, 72000, 125000, 148000, 500000, 800000, 1000000, 1300000, 2000000, atau 4000000. Setting tergantung dari kapasitas interface.
Secara default interface dalam keadaan off atau disabled. Untuk menghidupkannya atau enable dengan menggunakan perintah no shutdown. Jika ingin mengembalikan ke keadaan off lagi cukup dimasukkan perintah shutdown.
Di lab, clock rate biasanya di-set ke 64000. perintah yang digunakan untuk seting clock rate sebagai berikut:
R1(config)#interface serial 0/0
R1(config-if)#clock rate 64000
R1(config-if)#no shutdown
setelah sampai pada setting clock rate, anda bisa mencoba ping ke interface yang terhubung router tersebut.

Read More..

Histats

Followers

 

artikel jaringan. Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com